Minggu, 08 Februari 2015

TEKANAN ZAT CAIR PADA KEDALAMAN TERTENTU


Kelompok 4
Athiyyah Zayyan Salsabila     (05)
Indriana Diani Putri                (09)
Kevin Maheswara                   (12)
Luthfi Anggia Sastiwi             (14)

A.     Pendahuluan
Pada saat jantung memompa darah, terdapat tekanan darah yang diperlukan untuk mendorong darah dalam pembuluh darah. Dengan demikian, darah akan dapat diedarkan ke seluruh tubuh. Tekanan darah adalah dorongan darah pada dinding pembuluh darah ketika darah mengalir melewatinya. Agar tekanan darah terjaga, maka pembuluh harus terisi penuh oleh darah. Bila terjadi kehilangan darah akibat kecelakaan atau penyakit, tekanan dapat hilang, sehingga darah tidak dapat bergerak ke tempat yang diinginkan. Akibatnya, sel-sel tubuh akan mati karena tidak mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi. Para tenaga medis menginjeksikan plasma pada orang yang mengalami pendarahan hebat agar darah dapat mengalir ke tempat yang diinginkan. Plasma juga mengangkut senyawa kimia penting lain juga yang disebut hormon, untuk dibawa dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain. Hormon dapat mengatur bermacammacam fungsi tubuh seperti pertumbuhan dan cara tubuh menggunakan makanan.
Tekanan darah diukur dengan menggunakan sebuah alat yang bernama sphygmomanometer, ada pula yang menyebutnya dengan tensimeter. Tekanan darah diukur di dalam pembuluh nadi besar yang biasanya dilakukan di tangan bagian lengan atas. Hasil pengukurannya terdiri atas dua angka, biasanya 120 sampai 80. Angka pertama menunjukkan tekanan saat bilik berkontraksi dan darah ditekan keluar jantung, disebut angka sistol. Tekanan darah turun saat bilik relaksasi. Angka kedua, yaitu yang lebih rendah adalah hasil pengukuran tekanan saat bilik relaksasi dan mengisi darah, tepat sebelum bilik-bilik ini berkontraksi lagi, disebut angka diastol.
B.      Percobaan
1.      Tujuan Percobaan :
Tujuan percobaan yang kami lakukan untuk mengetahui tekanan zat cair pada kedalaman tertentu sebagai contoh dari tekanan darah yang terdapat dalam pembuluh darah.
2.      Bahan dan Alat :
a)      Gelas kimia










b)      Pipa U atau selang berbentuk U



  










c)      Air










d)      Minyak Goreng













3.      Langkah Kerja :
1)      Menyusun alat percobaan seperti gambar dibawah ini.


2)      Mengubah ketinggian pipa yang terdapat pada gelas kimia sesuai dengan data kedalaman (h) pada tabel di bawah.



3)      Mengamati selisih permukaan air (Δh) yang terdapat pada pipa U.
4)      Menulis hasil pengamatan
No
Kedalaman (h) (cm)
Selisih Ketinggian
Air
Minyak Kelapa
1
5 cm
4,5 cm
4,2 cm
2
7 cm
4,8 cm
5,4 cm
3
10 cm
6,3 cm
7,2 cm

4.      Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami peroleh dari percobaan ini adalah tekanan zat cair berupa air dan minyak pada kedalaman 5cm ,7 cm dan 10 cm berbeda. Ketinggian air lebih tinggi pada minyak kelapa dibandingkan pada air. 

HUKUM ARCHIMEDES

Kelompok 4

Athiyyah Zayyan Salsabila     (05)
Indriana Diani Putri                (09)
Kevin Maheswara                   (12)
Luthfi Anggia Sastiwi             (14)

A.      Pendahuluan
Hukum Archimedes menyatakan bahwa "Jika suatu benda dicelupkan ke dalam suatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan ke atas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang didesak oleh benda tersebut ". Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada di udara karena didalam air benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di udara, benda memiliki berat yang sesungguhnya.
Berat benda di udara dapat dihitung dengan mengalikan massa benda (m) dan gravitasi bumi (g):




Ketika benda berada di dalam air.

Keterangan :
wbu = berat benda di udara ( Newton)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi bumi (10 ms-2)
wba = berat benda di air (Newton)

Dalam persamaan di atas, Fa melambangkan gaya apung atau gaya angkat ke atas. Besarnya gaya apung ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
 
Keterangan:
Fa = gaya apung (N)
ρ = massa jenis air (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (ms-2)
v = volume benda tercelup (m3)

B.      Percobaan
1.      Tujuan percobaan :
Tujuan kami melakukan percobaan ini adalah untuk memahami hukum Archimedes. Percobaan ini sebagai sebuah femomena yang dinyatakan sebagai hukum Archimedes.
2.      Alat dan Bahan :
1)      2 Gelas Kimia











2)      Neraca pegas










3)      Benda dari logam atau batu (sebagai beban)











4)      Air










3.      Langkah kerja :
1)      Mengisi gelas kimia dengan air hingga ¾ bagian.











2)   Mengaitkan beban dengan neraca pegas, kemudian mencatat berat beban ketika di udara (Wbu) dengan membaca skala yang ditunjukkan pada neraca pegas.


3)   Memasukkan rangkaian beban dan neraca pegas ke dalam air, kemudian mencatat berat beban ketika berada di dalam air (Wbu)







4)   Menghitung besar gaya apung (Fa) dari beban tersebut., kemudian dicatat kembali pada tabel.
5)      Mengulangi langkah kegiatan 1-4 sebanyak 3 kali dengan menggunakan beban dan beratnya berbeda.
No
Berat Beban di Udara (Wu)
Berat Beban di Air (Wa)
Gaya Apung
(F = W– Wa)
Berat air yang Pindah (Wap)
1
0,5
0,4
0,1
0 ml
2
0,9
0,8
0,1
18 ml
3
1,3
1,2
0,1
20,05 ml

Video Percobaan


Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan Hukum Archimedes, kita dapat mengetahui bahwa ketika pada suatu benda dimasukkan ke dalam air, beratnya seolah-olah berkurang. Peristiwa ini bukan berarti ada massa benda yang hilang. Berat benda berkurang saat dimasukan ke dalam air yang disebabkan oleh suatu gaya yang mendorong benda yang arahnya berlawanan dengan arah berat benda. Fenomena ini dipelajari oleh Archimedes yang kemudian dinyatakan sebagai Hukum Archimedes.