Sabtu, 09 Mei 2015






Tokoh Tari

1. WIWIK WIDIASTUTIK Seorang pinata tari dari jakarta yang aslinya dari yogyakarta ini tidak diragukan lagi . Sebagai pinata tari beliau selalu menggali dan mengembangkan budaya betawi . Karyanya antara lain sebagai berikut :
- Tari Ronggeng blantek
- Tari Ngarojeng
- Tari Topeng
- Tari Kembang Lambangsari
2. TJE TJE SUMATRI Seorang pinata tari dari jabar ( jawa barat ) telah berhasil membakukan gerak gerik tari sunda , dengan gerak yang beliau bakukan motif gerak tari sunda menjadi lebih teratur . Dan karya tarinya sebagai berikut :
- Tari Lenyepan
- Tari Sulintang
- Tari Srekar Putr
- Tari Kandangan
- Tari Topeng Keang
- Tari Anjasmara
3. GUGUN GUMBIRA Seorang pinata tari yang juga berasal dari jawa barat ini mengembangkan tarik rakyat ketuk tilu menjadi sebuah tontonan yang menarik yaitu tari Jaipongan . Bahkan tari ini sampai di kenal hingga ke mancanegara . Beliau juga mempunyai sanggar tari yaitu Sanggar tari jugala yang di khususkan untuk membuat tari-tarian jaipongan . Karyanya antara lain :
- Tari Daunpulus
- Tari Serat Salira
- Tari Kameutmeut
4. BAGONG KUSUDIARJO Beliau merupakan seorang pelukis dan juga pinata tari dari yogyakarta yang sudah terkenal . Bahkan karyanya telah menyebar keseluruh pelosok nusantara . Tari ini di sukai karena beragam dan berlatar belakang tradisi dari budaya-budaya diseluruh indonesia . Ini adalah karya tarinya :
- Tari Tani
- Tari Batik
- Tari Wira Pertiwi
- Tari Reog
- Tari Keris
- Tari Bhayangkari
5. R.L SASMITA MARDAWA seorang seniman tari yang juga berasal dari yogyakarta ini mengembangkan tari bergaya klasik . Karya karnyanya antara lain :
- Tari Sari Kusuma
- Tari Golek Ayun-Ayun
- Tari Golek Kenyo Tinembe
- Tari Serimpi
- Tari Beksan menar Umar maya Umar madi
- Tari Beksa Menak Kelaswara Adaninggar
6. S.MARIDI Seorang seniman tari dari surakarta yang karya-karyanya menggunakan gerak tradisional khususnya yang bergaya dari surakarta itu sendiri . Dan karya-karnya sebagai berikut :
- Tari Merak Subal
- Tari Bondan Tani
- Tari Gambyang Pareanom
- Tari Eko Prawira
- Tari Pejuang
7. I WAYAN DIBIG Seorang yang sudah ahli di bidang seni tari yang banyak mengembangkan tari-tarian yang berciri kebudayaan bali ada 2 tari yang telah di kembangkan antara lain
- Tari Manuk Rawa
- Tari Jaran Teji
a.       Bagong Kusudiarjo
Bagong Kusudiarjo adalah tokoh terkenal dengan penataan tari yang sangat bagus. Selain di bidang seni tari, Bagong Kusurdiarjo juga terkenal sebagai pelukis dari Yogyakarta. Beliau sangat terkenal dengan karyanya yang beragam latar tradisi dan budayanya dari seluruh Indonesia.
Karya-karya beliau, antara lain :
1)      Tari Batik
2)      Tari Keris
3)      Tari Reog
b.      S. Maridi
S. Maridi terkenal sebagai seniman tari yang karya-karyanya banyak menggunakan gerak tradisional. Beliau berasal dari Surakarta. Hasil-hasil karyanya, yaitu:
1)      Tari Gombyang Pareanom
2)      Tari Merak Subai
3)      Tari Bondan Tani
c.       R.I. Sasmita Mardono
Beliau berasal dari Yogyakarta. Seni tari yang beliau ciptakan merupakan hasil dari pengembangan tari-tari klasik gaya Yogyakarta. R.I. Sasmito Mardono adalah seniman yang mengembangkan Tari Meraj Yogyakarta. Karya-karya beliau adalah:
1)      Tari Golek Ayun-Ayun
2)      Tari Golek Kenya Tinembe
3)      Beksan Menak Umaryono-Umardi
d.      I Wayan Dibia
Sesuai dengan namanya. I Wayan Dibia berasal dari Bali. Beliau adalah seniman yang banyak mengembangkan tari gaya Bali, karya beliau yang terkenal adalah Tari Jaran Teji.
e.       Tjetje Sumantri
Beliau adalah seniman berasal dari Jawa Barat. Beliau termasuk salah seorang yang membakukan gerakan-gerakan tari Sunda. Karya-karya beliau, antara lain:
1)      Tari Sulintang
2)      Tari Topeng Klana

3)      Tari Anjasmara

MACAM-MACAM TANAH DI INDONESIA


Tanah gambut (organosol)
Tanah gambut berwarna hitam, memiliki kandungan air dan bahan organik yang tinggi, memiliki pH atau tingkat keasaman yang tinggi, miskin unsur hara, drainase jelek, dan pada umumnya kurang begitu subur

                Tanah Latosol
Tanah latosol adalah tanah yang banyak mengandung zat besi dan aluminium. Tanah ini berwarna merah hingga kuning, sehingga sering disebut tanah merah. Tanah latosol tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua. Tumbuhan yang dapat hidup di tanah latosol seperti padi, palawija, sayuran, buah-buahan, karet, cengkih, cokelat, kopi, dan kelapa sawit.

                Tanah Regosol
Tanah regosol adalah tanah berbutir kasar dan berasal dari material gunung api. Tanah regosol berupa tanah aluvial yang baru diendapkan. Tanah jenis ini banyak terdapat di Bengkulu, pantai Sumatera Barat, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Material jenis tanah ini berupa abu vulkan dan pasir vulkan. Tanah regosol sangat cocok ditanami padi, tebu, palawija, tembakau, dan sayuran.

                Tanah Aluvial
Tanah aluvial adalah tanah yang terbentuk dari material halus hasil pengendapan aliran sungai. Umumnya terdapat di dataran rendah atau lembah. Tanah aluvial ini terdapat di pantai timur Sumatera, pantai utara Jawa, dan di sepanjang Sungai Barito, Mahakam, Musi, Citarum, Batanghari, dan Bengawan Solo.

                Tanah Litosol
Tanah litosol adalah tanah berbatu-batu. Materi pembentuknya berasal dari batuan keras yang belum mengalami pelapukan secara sempurna. Tanaman yang dapat tumbuh di tanah litosol, yaitu rumput ternak, palawija, dan tanaman keras.

                Tanah Grumosol
Tanah grumusol adalah tanah yang terbentuk dari material halus berlempung. Jenis tanah ini berwarna kelabu hitam dan bersifat subur. Tanah ini tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Tanaman yang dapat tumbuh di tanah grumusol adalah padi, jagung, kedelai, tebu, tembakau, dan jati.

                Tanah Andosol
Tanah andosol adalah tanah yang berasal dari abu gunung api. Tanah andosol terdapat di lereng-lereng gunung api, seperti di daerah Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, dan Minahasa. Vegetasi yang tumbuh di tanah andosol adalah vegetasi pada hutan hujan tropis, bambu, dan rumput.

Tanah podzolik merah-kuning
Tanah podzolik merah-kuning merupakan jenis tanah yang memiliki persebaran terluas di Indonesia

Tanah rendzina
Tanah rendzina tersebar tidak begitu luas di beberapa pulau Indonesia. Berdasarkan luasannya, daerah-daerah di Indonesia yang memiliki jenis tanah ini adalah Maluku, Papua, Aceh, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Pegunungan Kapur di Jawa

Vulkanik
Tanah vulkanik adalah tanah hasil pelapukan abu vulkanik dari gunung berapi. Tanah vulkanik dibagi menjadi dua.

                Tanah Kapur
Tanah kapur adalah tanah yang berasal dari batu kapur yang mengalami pelapukan. Tanah kapur terdapat di daerah perbukitan kapur Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Tanaman yang dapat hidup di tanah kapur adalah palawija dan jati.

            Tanah Humus
Tanah humus merupakan tanah hasil pembusukan bahan-bahan organik dan bersifat sangat subur. Tanah humus berwarna kecoklatan dan cocok untuk tanaman kelapa, nanas, dan padi. Tanah jenis ini banyak terdapat di P. Sumatra, Sulawesi, Jawa Barat, Kalimantan, dan Papua.

 Tanah Laterit
Tanah laterit adala tanah hasil ‘pencucian’ sehingga kurang subur, kehilangan unsur hara, dan tandus. Tanah ini awalnya subur namun karena zat haranya dilarutkan oleh air maka menjadi tidak subur

Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.

                Tanah Argosol

Tanah argosol atau tanah gambut adalah tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan rawa yang mengalami pembusukan. Jenis tanah ini berwarna hitam hingga cokelat. Tanah jenis ini terdapat di rawa Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Tanaman yang tumbuh di tanah argosol adalah karet, nanas, palawija, dan padi.

Otot

OtotadalahJaringan dalam tubuh manusia dan hewan
yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang
menggerakkan tulang
Otot jantung hanya ditemukan di jantung. Otot jantung juga tergolong
otot tidak sadar. Otot jantung mempunyai garis-garis seperti otot
rangka namun, otot jantung mirip otot polos karena tergolong otot tidak
sadar. Otot jantung berkontraksi sekitar 70 kali per menit sepanjang hari selama hidup. otot jantung berkontraksi pada saat jantung berdenyut. Otot ini
tidak dapat dikontrol oleh kemampuan sadar. Ciri-cirinya adalah bentknya silindris tetapi bercabang membentk anyaman
Otot polos terdapat pada dinding organ dalam seperti lambung usus
halus, rahim, kantung empedu, dan pembuluh darah. Otot polos
berkontraksi dan berelaksasi dengan lambat. Otot ini berbentuk
gelendong dan memiliki sebuah inti pada tiap selnya
tanpa henti.Ciri-cirinya adalah lambat menanggapi jika adanya rangsangan, dan tidak memiliki daerah gelap dan terang.
Otot Rangka adalah otot yang paling banyak di dalam tubuh. Jika
diamati di bawah mikroskop, sel-sel otot rangka terlihat bergaris-garis
melintang, sehingga otot ini juga disebut dengan otot lurik. Otot rangka
melekat pada tulang dengan perantaraan tendon. Otot ini disebut lurik, karena pada otot ini tampak daerah gelap (miosin) dan terang (aktin) yg berselang seling. Disebt jga otot rangka, karena melekat di rangka. Ciri cirinya adalah berbentuk silindris, memanjang dan berinti sel banyak, bergerak dalam wakt cepat, dan cepat lelah.
Tendon adalahpita tebal, berserabut, dan liat yang melekatkan otot pada tulang.
Otot rangka tergolong otot sadar. Kita bisa mengontrol penggunaan
otot ini dan menentukan kapan berjalan dan kapan tidak. Otot
rangka cenderung cepat berkontraksi dan cepat lelah


OTOT POLOS : 
- Bentuk : seperti gelendong yang masing2 ujungnya runcing 
- Letak Inti sel : ditengah 
- Jumlah inti : 1 
- Warnanya : polos, dengan sitoplasma bening 
- Gerakannya dipengaruhi oleh saraf otonom 
- Lambat terhadp rangsangan 
- Merupakan otot tidak sadar 
- Membentuk lapisan otot pada dinding usus, pembuluh darah, saluran kemih dan saluran ekskresi. 

OTOT LURIK : 
- Memiliki sel-sel yang tidak jelas batasnya 
- Bentuk : panjang 
- Letak inti sel : di tepi sel 
- Jumlah inti : banyak 
- Membentuk otot rangka yang menempel pada tulang/rangka 
- Gerakan dipengaruhi saraf sadar 
- Merupakan otot sadar 
- Pada sitoplasma terdapat daerah terang dan daerah gelap (tampak lurik) 
- Tidak memiliki percabangan 
- Kerjanya kuat, ada periode istirahat. 

OTOT JANTUNG : 
- Memiliki sel-sel yg tidak jelas batasnya 
- Bentuk : panjang (seperti otot lurik) 
- Merupakan organ jantung 
- Letak inti : di tengah-tengah sel 
- Jumlah inti : banyak 
- Kerjanya cepat dan tidak pernah berhenti 
- Gerakannya dipengaruhi oleh saraf otonom (sama dengan otot polos)

Distrofi Otot

Distrofi otot merupakan sekelompok penyakit otot, masing-masing disebabkan oleh ketidaknormalan gen tertentu, dengan ketidakberdayaan, kelemahan dan kontraktur otot meningkat. Walaupun ketidaknormalan gen sering kali diturunkan, itu dapat juga terjadi secara seketika. Penyakit ini dapat timbul bahkan ketika tidak ada seorangpun dalam keluarga yang mengalaminya.
Beberapa distrofi otot sangat akut, sementara lainnya hanya menyebabkan gejala ringan. Pada anak, yang paling umum adalah distrofi otot Duchenne, penyakit otot akut yang biasanya hanya menyerang anak laki-laki. Tidak seperti anak perempuan, anak laki-laki yang mengalaminya tidak memiliki kromosom X kedua untuk mengimbangi kromosom X pembawa gen tidak normal. Kelemahan diketahui ketika mereka mulai berjalan atau berlari. Tanda khas termasuk berjalan jinjit dan betis besar. Penyakit ini terjadi pada satu berbanding 3000 bayi laki-laki yang lahir.
Bentuk yang relatif umum lainnya dari distrofi otot termasuk distrofi otot korset anggota badan, distrofi otot fasioskapulohnumeral dan distrofi miotonik. Kedua jenis kelamin dapat terkena, dimana gen tidak normal bukan pada kromosom X. Penyakit ini dimulai pada masa dewasa maupun masa anak-anak.  Selain kelemahan dan ketidakberdayaan, distrofi miotonik menyebabkan kekakuan otot dengan kesulitan dalam pelemasan disebut miotonia. Pada beberapa distrofi otot, jantung mungkin juga terlibat.

Pengertian kami tentang distrofi otot jauh meningkat dalam satu atau dua dekade terakhir. Kami sekarang tahu gen mana yang tidak normal dan bagaimana mereka menyebabkan penyakit pada berbagai distrofi otot. Sebagai contoh, pada distrofi otot Duchenne, gen tidak normal pembawa kode untuk protein pada permukaan sel otot. Ketidakadaan protein ini mengakibatkan kerusakan permukaan sel otot dan merusak otot. Terobosan ilmiah seperti ini membawa harapan bahwa peyembuhan akan ditemukan untuk distrofi otot menggunakan terapi gen.

Cendikiawan Islam Dan Peranannya Pada Zaman Abbasiyah. Al-fazary


Abu Abdallah Muhammad ibn Ibrahim al-Farazi (796-806) adalah seorang filsuf muslim, matematikawan, dan astronom.Beliau lahir di tengah keluarga ilmuwan. Ayah beliau, Ibrahim al Fazari, juga seorang astronomer dan matematikawan. Beberapa sumber mengatakan bahwa dilihat dari nama, beliau berasal dari Arab tapi mempelajari ilmu di Persia dan sumber yang lain mengatakan bahwa beliau adalah seorang Persia. Al Farazi menetap serta berkarya di Baghdad, Irak, ibu kota kekhalifahan Abbasiyah.
Al Farazi adalah salah satu astronom paling awal di dunia Islam. Beliau memegang peran penting dalam kemajuan ilmu astronomi di masa Abbasiyah. Al Fazari menerjemahkan beberapa literatur asing ke dalam bahasa Arab dan Persia. Bersama dengan beberapa cendekiawan lain, seperti Naubakht, Masha'Alhah, dan Umar ibnu al-Farrukhan al-Tabari, beliau meletakkan dasar-dasar ilmu pengetahuan di dunia Islam. Dinasti Abbasiyah yang berkuasa saat itu memberikan peluang dan dukungan yang sangat besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan apalagi dalam bidang astronomi. Khalifah al-Mansyur adalah penguasa Abbasiyah pertama yang memberi perhatian serius dalam pengkajian astronomi dan astrologi. Beliau tidak segan untuk mengeluarkan dana besar untuk memulai pengembangan ilmu ini.
Khalifah mengumpulkan dan mendorong cendekiawan muslim untuk menerjemahkan beragam literatur yang berasal dari Yunani, Romawi Kuno, India, hingga Persia. Sang khalifah menunjuk seorang ahli astronomi yang bernama Naubahkh untuk memimpin upaya itu. Khalifah meulis surat pada kaisar Bizantium agar mengirimkan buku-buku ilmiah untuk diterjemahkan, termasuk buku-buku tentang ilmu astronomi. Secara khusus, sang khalifah meminta al Fazari untuk menerjemahkan sebuah buku tentang astronomi dari India yang berjudul Sindhind, tylisan Brahmaghupta. Buku tersebut dibawa oleh seorang pengembara dan ahli astronomi India bernama Mauka ke Baghdad dan segera menarik perhatian kaum cendekia di sana. Al Fazari menunaikan tugas dengan baik.
Al Fazari, ungkap Ehsan Masood dalam bukunya "Ilmuwan Muslim Pelopor Hebat di Bidang Sains Modern", saat itu telah menguasai astronomi sehingga di bawah arahan khalifah langsung beliau mampu menerjemahkan dan menyadur teks astronomi India kuno yang sangat teknis tersebut. Kemudia beliau memberi judul Zij al Sinin al Arab (Tabel Astronomi Berdasarkan Penanggalan Bangsa Arab) pada karya terjemahannya tersebut.
Ilmuwan terkemuka bernama Yaqub ibnu Tariq juga turut membantu dalam proyek pengalihan bahasa tersebut. Menurut Ehsan Masood, penerjemahan Sindhind sangat berharga. Bukan hanya karena wawasan astronominya tapi juga sistem penomoran India yang ada di dalamnya. Hasil kerja Al Farazi melalui penerjemahan mengenalkan sistem penomoran tersebut ke dunia Arab.                      

Al-fargani
Al-Farghani adalah seorang ahli astronomi muslim yang sangat berpengaruh. Nama lengkapnya adalah Abu al-Abbas bin Muhammad bin Kalir al-Farghani. Di Barat, para ahli astronomi abad pertengahan mengenalnya dengan sebutan al-Farghanus. 
Al-Farghani berasal dari Farghana, Transoxania. Farghana adalah sebuah kota di tepi sungai Sardaria, Uzbekistan. Ia hidup di masa pemerintahan khalifah al-Ma'mun (813-833) hingga masa kematian al-Mutawakkil (847-881). Al-Farghani sangat beruntung hidup di dua masa tersebut karena pemerintah kekhalifahan memberi dukungan penuh bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Buktinya, sang khalifah membangun sebuah lembaga kajian yang disebut Akademi al-Ma'mun, dan mengajak al-Farghani untuk bergabung. Bersama para ahli astronomi lain, ia diberi kesempatan menggunakan peralatan kerja yang sangat canggih pada masa itu. Ia memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengetahui ukuran bumi, meneropong bintang, dan menerbitkan laporan ilmiah. Pada tahun 829, al-Farghani melakukan penelitian di sebuah observatorium yang didirikan oleh khalifah al-Ma'mun di Baghdad. Ia ingin mengetahui diameter bumi, jarak, dan diameter planet lainnya. Pada akhirnya, ia berhasil menyelesaikan penelitian tersebut dengan baik.
Al-Farghani juga termasuk orang yang turut memperindah Darul Hikmah al-Ma'mun dan mengambil bagian dalam proyek pengukuran derajat garis lintang bumi. Al-Farghani juga berhasil menjabarkan jarak dan diameter beberapa planet. Pada masa itu, hal tersebut merupakan pencapaian yang sangat luar biasa.
Hasil penelitian al-Farghani di bidang astronomi ditulisnya dalam berbagai buku. Harakat as-Samawiyya wa Jawami Ilm an-Nujum (Asas-Asas Ilmu Bintang)adalah salah satu karya utamanya yang berisi kajian bintang-bintang. Sebelum masa Regiomontanus, Harakat as-Samawiyya wa Jawami Ilm an-Nujum adalah salah satu buku yang sangat berpengaruh bagi perkembangan astronomi di Eropa.
Di dalam buku tersebut, al-Farghani memang mengadopsi sejumlah teori Ptolemaeus, tapi ia mengembangkanya lebih lanjut hingga membentuk teorinya sendiri. Tak heran, Harakat a-Samawiyya wa Jawami Ilm an-Nujum mendapatkan respon yang positif dari para ilmuwan muslim dan non muslim. Buku ini pun diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Harakat as-Samawiyya wa Jawami Ilm an-Nujum yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris mengalami perubahan judul menjadi The Elements of Astronomy. Pada abad XII, buku ini diterjemahkan pula dalam dua versi bahasa Latin. Salah satunya diterjemahkan oleh John Seville pada tahun 1135, sebelum kemudian direvisi oleh Regiomontanus pada tahun 1460-an. Sebelum tahun 1175, karya ini juga sempat diterjemahkan oleh Gerard Ceremona.

Jabir batany
Al-Battani lahir pada tahun 858 di Battan, Harran. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad Ibn Jabir Ibnu Sinan al-Battani. Namun, para penulis abad pertengahan lebih sering menyebutnya dengan nama Albetegni atau al-Batenus.
Ketertarikan al-Battani pada benda-benda langit membuatnya menekuni bidang astronomi. Ia mendapat pendidikan tersebut dari sang ayah, Jabir Ibn San’an al-Battani, yang juga seorang ilmuwan. Dengan kecerdasannya, al-Battani mampu menguasai semua pelajaran yang diberikan ayahnya dan menggunakan sejumlah peralatan astronomi dalam waktu yang cukup singkat. Beberapa waktu kemudian, ia meninggalkan Harran menuju kota Raqqa yang terletak di tepi sungai Eufrat. Di kota ini, ia melanjutkan pendidikan dan mulai melakukan bermacam penelitian, yang kemudian menghasilkan sejumlah penemuan penting yang berguna bagi masyarakat dan pemerintah. Pada tanggal 14 September 786, khalifah Harun al-Rasyid, khalifah kelima Dinasti Abbasiyah, membangun sejumlah istana di kota tersebut sebagai bentuk penghargaannya atas penemuan al-Battani. Usai pembangunan tersebut, kota Raqqa berubah menjadi pusat kegiatan ilmu pengetahuan dan perdagangan yang ramai.
Sebagai seorang ahli astronomi, al-Battani menghasilkan sejumlah penemuan astronomi yang penting bagi dunia. Ia adalah ilmuwan pertama yang mengetahui berapa lama waktu yang diperlukan bumi mengelilingi matahari, yaitu 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik. Angka yang ditunjukkan dalam perhitungannya itu mendekati angka yang dihasilkan para ilmuwan modern saat melakukan penelitian yang sama dengan menggunakan alat yang lebih akurat. Ketika alat astronomi canggih belum ditemukan, al-Battani dikenal telah melakukan penelitian terhadap bermacam benda langit.
Selama 42 tahun, al-Battani terus melakukan penelitian semacam itu dan menghasilkan sejumlah penelitian yang mengagumkan. Ia menemukan garis bujur terjauh matahari mengalami pengingkatan 16,470 sejak perhitungan yang dilakukan Ptolomeus beberapa abad sebelumnya. Hal ini kemudian menghasilkan satu penemuan penting tentang gerak lengkung matahari. Al-Battani juga bisa menentukan kemiringan ekliptik, panjang musim, dan orbit matahari secara akurat. Ia bahkan berhasil menemukan orbit bulan dan planet, dan menetapkan Teori Kemunculan Bulan Baru. Pada tahun 1749, penemuan al-Battani mengenai garis lengkung bulan dan matahari digunakan Dunthorne untuk menentukan gerak akselerasi bulan.

Abu ja’far muhammad
Nama lengkapnya adalah Abu Ja'far Muhammad bin Jari At-Tabari, beliau lebih dikenal dengan nama at-Tabari atau Ibnu Jarir at-Tabari, beliau seorang sejarahwan dan ahli tafsir terkemuka kelahiran kota Amul, Tabaristan (di Iran) pada tahun 225 Hijriyah atau 839 sesudah Masehi. Kota Amul tersebut merupakan tempat berkembangnya kebudayaan Islam, namun ia lebih banyak menghabiskan waktunya di kota Baghdad.
Di kota Baghdad, ia pernah ditunjuk menjadi hakim, tetapi ia menolaknya. Lalu, pemerintah juga pernah memintanya menjadi hakim yang menangani perkara-perkara kezaliman para pejabat. Namun, ia pun tetap menolaknya.
Pada saat berusia kurang lebih 85 tahun, beliau wafat di kota Baghdad, tepatnya pada tahun 310 Hijriyah atau bertepatan dengan tahun 923 sesudah Masehi.
Sebagian besar hidupnya di isi dengan mengajar dan menulis. Salah seorang muridnya, yakni Ibnu Kumail, menjelaskan bagaimana gurunya membagi waktu setiap ahri. Pagi sampai siang hari digunakannya untuk menulis. Di dalam satu hari beliau sanggup menulis 40 halaman karya ilmiah. Adapun pada sore hari, ia memberi pelajaran al-Qur'an dan tafsir di mesjid. Lalu, selepas maghrib ia memberikan pelajaran ilmu fikih.
                Untuk melanjutkan sekolahnya ke pusat-pusat studi Islam, at-Tabari pertama kali berangkat ke kota Rayy, Iran. Setelah itu ia pindah ke kota Baghdad untuk menemui Imam Ahmad bin Hanbal. Namun sebelum ia sampai ke kota tersebut, Imam Hanbali meninggal dunia (241 H/855 M). Lalu, ia pergi ke kota Wasit dan Basrah untuk mengikuti beberapa kuliah. Setelah itu beliau melanjutkan perjalanan ke kota kota Kufah untuk mendalami hadis dan ilmu-ilmu yang terkait dengannya.
Kemudian beliau kembali ke kota Baghdad untuk belajar ilmu-ilmu al-Qur'an dan fikih, khususnya fikih Syafi'i. Pada tahun 253 H/867 M, beliau pergi ke kota Fustat, Mesir, dan singgah di Suriah untuk belajar ilmu hadis. Setelah itu, ia kembali lagi ke kota Baghdad dan berhasil menulis berbagai karya monumental yang tetap banyak digunakan sampai saat ini.
Kitab tafsirnya yang paling terkenal adalah kitab Jami' al-Bayan Fi tafsir al-Qur'anatau lebih di kenal dengan nama kitab Tafsir at-Tabari. Kitab itu berorientasi pada permasalahan tafsir hukum (fiqih), karena ia juga terkenal sebagai seorang fuqaha lewat karyanya Iktilaf al-Fuqaha' (perbedaan pendapat para ulama).

Ibnu sina
Syeikhur Rais, Abu Ali Husein bin Abdillah bin Hasan bin Ali bin Sina, yang dikenal dengan sebutan Ibnu Sina atau Aviciena lahir pada tahun 370 hijriyah di sebuah desa bernama Khormeisan dekat Bukhara. Sejak masa kanak-kanak, Ibnu Sina yang berasal dari keluarga bermadzhab Ismailiyah sudah akrab dengan pembahasan ilmiah terutama yang disampaikan oleh ayahnya. Kecerdasannya yang sangat tinggi membuatnya sangat menonjol sehingga salah seorang guru menasehati ayahnya agar Ibnu Sina tidak terjun ke dalam pekerjaan apapun selain belajar dan menimba ilmu.
Dengan demikian, Ibnu Sina secara penuh memberikan perhatiannya kepada aktivitas keilmuan. Kejeniusannya membuat ia cepat menguasai banyak ilmu, dan meski masih berusia muda, beliau sudah mahir dalam bidang kedokteran. Beliau pun menjadi terkenal, sehingga Raja Bukhara Nuh bin Mansur yang memerintah antara tahun 366 hingga 387 hijriyah saat jatuh sakit memanggil Ibnu Sina untuk merawat dan mengobatinya.
Berkat itu, Ibnu Sina dapat leluasa masuk ke perpustakaan istana Samani yang besar. Ibnu Sina mengenai perpustakan itu mengatakan demikian; “Semua buku yang aku inginkan ada di situ. Bahkan aku menemukan banyak buku yang kebanyakan orang bahkan tak pernah mengetahui namanya. Aku sendiri pun belum pernah melihatnya dan tidak akan pernah melihatnya lagi. Karena itu aku dengan giat membaca kitab-kitab itu dan semaksimal mungkin memanfaatkannya... Ketika usiaku menginjak 18 tahun, aku telah berhasil menyelesaikan semua bidang ilmu.” Ibnu Sina menguasai berbagai ilmu seperti hikmah, mantiq, dan matematika dengan berbagai cabangnya.
                Kesibukannya di pentas politik di istana Mansur, raja dinasti Samani, juga kedudukannya sebagai menteri di pemerintahan Abu Tahir Syamsud Daulah Deilami dan konflik politik yang terjadi akibat perebutan kekuasaan antara kelompok bangsawan, tidak mengurangi aktivitas keilmuan Ibnu Sina. Bahkan safari panjangnya ke berbagai penjuru dan penahanannya selama beberapa bulan di penjara Tajul Muk, penguasa Hamedan, tak menghalangi beliau untuk melahirkan ratusan jilid karya ilmiah dan risalah.
Dalam ilmu kedokteran, kitab Al-Qanun tulisan Ibnu Sina selama beberapa abad menjadi kitab rujukan utama dan paling otentik. Kitab ini mengupas kaedah-kaedah umum ilmu kedokteran, obat-obatan dan berbagai macam penyakit.
               
Ibnu miskawaih
Nama Lengkapnya adalah Ahmad Ibn Muhammad Ibn Yaqub Ibn Miskawaih, adalah seorang filosof muslim yang di anggap mampu memadukan dua tradisi pemikiran Yunani dan Islam, di samping juga ahli dalam filsafat Romawi, India, Arab, dan Persia, yang memusatkan perhatiannya pada filsafat etika Islam, meskipun sebenarnya Ibnu Miskawaih adalah seorang dokter, sejarawan dan ahli bahasa.[T.J.De Boer, Tarikh al –Falsafah fi al-islam. Terjemah Muhd. Abd al-Hadi Abu Ridah.Kairo Maktabah al-Nahdlah al-Mishriyyah. Tt. hlm 73] Ia lahir pada tahun 320 H/932 M di Rayy (Teheran Iran) dan meninggal di Istafhan pada tanggal 9 Shafar tahun 412 H/16 Februari 1030 M, Ibnu Miskawaih hidup pada masa pemerintahan dinasti Buwaihiyyah (320-450 H/932-1062 M) yang besar pemukanya bermazhab Syi‟ah. Latar belakang pendidikannya tidak diketahui secara rinci, cuma sebagian antara lain terkenal mempelajari sejarah dari Abu Bakar Ahmad Ibn Kamil al-Qadhi, mempelajari filsafat dari Ibn al-Akhmar dan mempelajari kimia dari Abi Thayyib.

Dalam bidang pekerjaan tercatat bahwa pekerjaan utama Ibn Miskawaih adalah bendaharawan, sekretaris, pustakawan, dan pendidik anak para pemuka dinasti Buwaihiyyah. Keahlian Ibnu Miskawaih dibuktikan dengan karya tulisnya berupa buku dan artikel. Pokok-pokok pemikiran filsafat etika Ibn Miskawaih secara terperinci dipaparkan dalam karya monumentalnya Tahdzib al-al-Akhlaq wa Tathhir al-A`raq. Karya ini terdiri dari tujuh bab yang secara sistematis dimulai dengan pembahasan tentang jiwa; pada bab dua, tentang fitrah manusia dan asal usulnya bab tiga, yang merupakan bagian utama akhlak, membicarakan keutamaan, terutama membicarakan tentang kebaikan dan kebahagiaan; bab keempat, tatkala membicarakan keadilan dia mengikuti ethics Aristoteles, bab kelima membahas persahabatan dan cinta kembali mengikuti Aristoteles. Pada bab keenam dan ketujuh membahas pengobatan ruhani dan dia mengikuti Muhammad Ibnu Zakaria al-Razi dalam kitab “ al-Tibb al-Ruhani” dan Ibnu Miskawaih menggunakan istilah yang hampir sama, Tibb al-Nufus. Dalam kitab ini membahas hal yang berkaitan dengan berbangga diri, susah dan takut mati serta penyembuhan penyakit jiwa yang oleh al-Kindi di tulis sebuah penjelasan tentang menolak kesedihan. [F M.M. Syarif (ed) A. History of Muslim Philoshopy, Waesbaden: Otto Harrosowitz, 1963, Vol. I hlm 90-96]. Jumlah buku dan artikel yang berhasil ditulis oleh Ibnu Miskawaih ada 41 buah. Semua karyanya tidak luput dari kepentingan pendidikan akhlak (Tahzib al-Akhlak), diantara karyanya adalah: al-Fauz al-Akbar, Al-Fauz al-Asghar (tentang metefisika: ketuhanan, jiwa dan kenabian)dan masih banyak yang lainnya.

Ayyub

SALAH 1
Nabi Ayub a.s. menggambarkan manusia yang paling sabar, bahkan boleh dikatakan bahawa baginda berada di puncak kesabaran. Sering orang mengagumi kesabaran kepada Nabi Ayub. Misalnya, dikatakan: seperti sabarnya Nabi Ayub. Jadi, Nabi Ayub menjadi simbol kesabaran dan cermin kesabaran atau teladan kesabaran pada setiap bahasa, pada setiap agama, dan pada setiap budaya.Allah SWT telah memujinya dalam kitab-Nya yang berbunyi:
"Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)." (Al-Quran Surah. Sod: 44)
Dalam pandangan/ perspektif Islam, ايوب (Ayyub/Eyub/Ejub) (circa 1600 BC - 1500 BC?)[1] [2]. Nabi Ayub AS ialah salah seorang 25 Nabidan Rasul yang wajib diketahui dalam Islam, juga baginda merupakan salah seorang dari Nabi-Nabi Bani Israel dan salah seorang manusia pilihan dari sejumlah manusia pilihan yang mulia. Allah telah menceritakan dalam kitab-Nya dan memujinya dengan berbagai sifat yang terpuji secara umum dan sifat sabar atas ujian secara khusus. Allah telah mengujinya dengan anaknya, keluarganya dan hartanya, kemudian dengan tubuhnya. Allah SWT telah mengujinya dengan ujian yang tidak pernah ditimpakan kepada siapa pun, tetapi ia tetap sabar dalam menunaikan perintah Allah dan terus-menerus bertaubat kepada-Nya.
Setelah Nabi Ayub AS menderita penyakit kronik dalam jangka masa yang cukup lama, dimana sahabat dan keluarganya telah melupakannya, maka baginda telah menyeru kepada Rabbnya, “(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” (Surah Al-Anbiya’: 83). Dikatakan kepadanya, “Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum.” (Surah Sod: 42). Nabi Ayub AS telah menghentakkan kakinya, maka memancarlah mata air yang dingin kerana hentakan kakinya tersebut. Dikatakan kepadanya, “Minumlah darinya serta mandilah.” Nabi Ayub AS melakukannya, maka Allah Ta’ala menghilangkan penyakit yang menimpa batinnya dan zahirnya.
Kemudian Allah mengembalikan kepadanya; keluarganya, hartanya, sejumlah nikmat serta kebaikan yang dikurniakan kepadanya dalam jumlah yang banyak. Dengan kesabarannya itu maka baginda merupakan suri teladan bagi orang-orang yang sabar, penghibur bagi orang-orang yang mendapat ujian atau ditimpa musibah serta pelajaran berharga bagi orang-orang yang mahu mengambil pengajaran.*
Ketika Nabi Ayub AS sakit, maka baginda telah menemukan kepingan wang milik isterinya yang diperoleh dari hasil pekerjaannya melakukan sesuatu, sehingga baginda bersumpah akan mencambuknya seratus kali cambukan. Kemudian Allah meringankannya dari Nabi Ayub AS dan isterinya, seraya dikatakan kepadanya: “Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput).” Yakni seikat jerami, lalang, tangkai atau yang lainnya sebanyak seratus biji, kemudian pukullah ia dengannya “… dan janganlah kamu melanggar sumpah.” (Surah Sod: 44). Yakni melanggar sumpahmu.
Dalam ayat di اatas terdapat dalil bahawa kifarat sumpah tidak disyariatkan kepada seseorang sebelum syariat kita, serta kedudukan sumpah di hadapan mereka adalah sama dengan nazar, yang mesti dipenuhi.
Juga dalam ayat tersebut terdapat dalil, bahawa bagi orang yang tidak mungkin dilaksanakan hukuman had ke atasnya kerana kondisinya yang lemah atau alasan lainnya, hendaklah diperlakukan kepadanya hukuman yang disebut dengan hukuman tersebut, kerana tujuan dari perlakuan hukuman itu ialah pemberian rasa jera, bukan merosakkan atau menghancurkan.
·         Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik RA dari Nabi SAW, baginda bersabda, “Sesungguhnya Nabi Allah Ayub AS diuji dengan musibah tersebut selama lapan belas tahun, dimana keluarga dekat serta keluarga yang jauh telah menolaknya dan mengusirnya kecuali dua orang lelaki dari saudara-saudaranya, dimana keduanya telah memberinya makan dan mengunjunginya. Kemudian pada suatu hari salah seorang dari kedua saudaranya itu berkata kepada saudaranya yang satu, ‘Demi Allah, perlu diketahui, bahawa Ayub telah melakukan suatu dosa yang belum pernah dilakukan siapa pun di dunia ini.’ Sahabatnya itu bertanya, ‘Dosa apakah itu?.’ Saudaranya tadi berkata, ‘Selama lapan belas tahun Allah tidak merahmatinya, sehingga menyembuhkannya dari penyakit yang dideritanya.’ Ketika keduanya mengunjungi Ayub AS maka salah seorang dari kedua saudaranya itu tidak dapat menahan kesabarannya, sehingga ia menyampaikan pembicaraan tersebut kepadanya. Ayub AS menjawab, ‘Aku tidak mengetahui apa yang kamu berdua bicarakan, kecuali Allah Taala telah memberitahukan; bahawa aku diperintah untuk mendatangi dua orang lelaki yang berselisih supaya keduanya mengingati Allah. Sedang aku akan kembali ke rumahku dan menutup diri dari keduanya, kerana merasa benci dalam mengingati Allah, kecuali dalam kebenaran.’”

Nabi SAW bersabda, “Ketika Ayub AS pergi menunaikan hajatnya maka isterinya memegang tangannya hingga selesai. Suatu hari isterinya terdatang lewat dan Ayub AS menerima wahyu, ‘Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum.’ (Surah Sod: 42) Ketika isterinya datang dan bermaksud menemuinya, maka ia melayangkan pandangannya dalam keadaan tertegun, dan Ayub AS menyambutnya dalam rupa dimana Allah telah menyembuhkan penyakit yang dideritanya, dan rupanya sangat tampan seperti semula. Ketika isterinya melihatnya, seraya bertanya, ‘Semoga Allah memberkatimu, apakah engkau melihat nabi Allah yang sedang diuji? Demi Allah, bahawa aku melihatnya mirip denganmu saat ia sihat.’ Ayub AS menjawab, ‘Sesungguhnya aku ini adalah dia.’ Ketika itu di hadapannya terdapat dua buah gundukan iaitu gundukan gandum dan jewawut. Kemudian Allah mengirim dua gugusan awan, dimana ketika salah satunya menaungi gundukan gandum, maka tercurah padanya emas hingga penuh, sedangkan pada gundukan jewawut tercurah mata wang hingga penuh.” (Hadis Riwayat. Abu Ya’la, 3617, yang dishahihkan al-Hakim (2/581-582) dan Ibnu Hibban (2091) serta al-Albani dalam kitab Shahîh-nya no. 17).